Oleh: Ilham Afrizal Aristio
Ekonomi Pembangunan Unair 2014
Usaha Inggris untuk keluar dari Uni Eropa atau yang biasa disebut BREXIT memang bukan isu yang baru. Lebih dari tiga dekade permasalahan ini selalu menjadi pembahasan baik dalam dunia politik maupun perekonomian di Inggris. Namun, pada hari jum’at, 24 juni 2016 kemarin, Inggris akhirnya benar benar memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa. Tentu keputusan ini menjadi perhatian masyarakat dunia, karena dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan akan mempengaruhi laju perekonomian dunia. Hal ini terkait dengan nilai perdagangan Inggris yang cukup signifikan di dalam pasar Eropa itu sendiri dan hilangnya skema pasar bebas dari perdangan Inggris dengan eropa. Indonesia sebagai salah satu negara yang tidak memiliki hubungan perdangangan yang besar terhadap inggris tentu tidak akan mendapat pengaruh langsung dari fenomena bersejarah ini. [iv]
Keputusan Inggris tersebut terbukti memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian global. Pada hari itu juga terlihat tiga sektor penting yang langsung merespon terhadap keputusan inggris untuk keluar dari EU. Dampak yang akan terasa secara langsung adalah di dalam pasar uang global. Kurs mata uang Inggris (Poundsterling) mengalami koreksi terbesar dalam 30 tahun terakhir menjadi $1,3230/pound. Mata uang jepang, Yen menagalami peningkatan terbesar yaitu 3,12% terhadap dollar. Tentu hal ini akan mempengaruhi harga barang di berbagai negara, terutama komoditas dengan jumlah ekspor/impor yang tinggi. Arus dana investasi internasional mendapat pengaruh yang cukup besar, dilihat dari Indeks saham internasional seperti NIKKEI 225 (Jepang -7,92%) , HANG SENG(China -4,27%), dan S&P (Australia -3,17%) pada hari jum’at terlihat mengalami koreksi yang cukup tajam. Ketika terjadi suatu fenomena yang menimbulkan ketidak pastian dalam pasar hal tersebut menjadi sesuatu yang normal. Dana investasi global akan berpindah ke instrumen safe heaven seperti Emas, surat obligasi Amerika, dan mata uang YEN. Pasar komoditas juga mendapat pukulan besar dari Brexit, beberapa komoditas seperti minyak Brent mengalami penurunan sebesar 5% ke angka $48,33/per barel. Komoditas lain yang mengalami penurunan adalah tembaga sebesar 3% dan nikel sebesar 4,66%. Disisi lain beberapa komoditas justru mengalami peningkatan dari Brexit ini seperti emas yang naik sebesar 5,6%. Emas memang selalu menjadi rencana cadangan bagi investor global ketika terjadi ketidak pastian dalam pasar. [i]
Indonesia memang tidak mendapat dampak langsung dari fenomena tersebut, melainkan akan mendapat dampak secara tidak langsung dari perubahan perekonomian dunia. Terdapat beberapa poin penting yang harus diperhatikan atas dampak ekonomi dari fenomena ini seperti Pasar Saham, Kurs Rupiah, dan perdagangan dengan Eropa . Hari jum’at kemarin IHSG terkoreksi sebesar -2,28% dan mengingat beberapa komoditas kita masih memiliki stock yang berada di inggris, tentu hal ini akan sedikit banyak mempengaruhi pasar dana yang ada di indonesia. Selain itu Rupiah yang merupakan Soft Currency tidak berdaya dengan dampak dari BREXIT. Dollar Amerika yang seketika itu juga terapresiasi cukup tinggi terhadap poundsterling dan mata uang YEN yang menjadi pilihan investor global akan mengakibatkan Rupiah semakin ditinggalkan[iii]. Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah kerjasama perdagangan kita dengan negara-negara di eropa. Tentu dengan adanya guncangan yang nantinya akan terjadi di eropa akan memungkinkan terjadinya perubahan kondisi perjanjian yang sudah disepakati oleh Indonesia dan negara di ASIA lainya dengan negara-negara di eropa [ii]. Meski Pemerintah sendiri telah mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan dalam perjanjian kerja sama perdagangan dengan negara-negara di eropa, namun hal ini masih perlu kita waspadai. -Mamon
[i] The Wall Street Journal (2016, 24 Juni) Fund Managers Tally the Cost of a ‘Brexit’
The U.K’s vote to leave the EU was a big hit for investors who had bet that ‘remain’ would prevail http://www. wsj.com/articles/fund-managers-tally-the-cost-of-a-brexit-1466762539
[ii]CNN Indonesia (2016, 26 Juni) Brexit Diyakini Tak Ganggu Perdagangan UE Dan ASEAN http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160625233308-92-140910/brexit-diyakini-tak-ganggu-perdagangan-ue-dan-asean/
[iii] Kompas.com (2016, 25 Juni) Seberapa Besar Dampak “Brexit” Terhadap Ekonomi Indonesia? http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/06/25/104648026/seberapa.besar.dampak.brexit.terhadap.ekonomi.indonesia.
0 comments:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan bertanggung jawab.
Salam, Admin.